Wednesday, March 21, 2012

Komunikasi dengan Balita


Komunikasi???? Seberapa seringkah anda berkomunikasi dengan anak-anak
anda selama ini???? Adakalanya, kita sering melupakan betapa
pentingnya komunikasi, saking sibuknya orang tua bekerja, sampai lupa
bahwa ucapan, candaan, teguran, sapaan lembut, pertanyaan klise,
sangatlah dinantikan oleh anak-anak, terutama bayi dan balita.

Saat pertama kali mengandung anak pertama, perasaan kaget karena
merasakan denyut jantung manusia lain di dalam tubuh kita, membuat
takjub dan membentuk suatu rasa kasih yang berbeda. Perasaan itu
membuat kita ingin memberikan yang terbaik untuknya.

Setiap hari sentuhan dan ucapan kasih akan terucap dari kita, sapaan
selamat pagi, ajakan saat kita mau makan dan minum, bahkan kita pun
menginginkan anak ini untuk bernyanyi bersama. Berbagai cara
komunikasi dilakukan untuk berinteraksi dengan anak ini, untuk
menyentuhnya dengan cinta, agar dia dapat merasakan kehadirannya
sangat dinanti.

TAk terasa 9 bulan berlalu, dan kelahirannya pun telah tiba. Bahkan
saat pertama kali menyentuh tangannya, ucapan cinta langsung mengalir
dari bibir kita. Saya ingat waktu itu setelah melahirkandan dokter
menyerahkannya pada saya, saya langsung berucap," Alhamdulillah,
cantiknya bunda dah lahir, putih sekali kamu nak, bunda sayang kamu."
Setiap hari komunikasi verbal dan non-verbal dilakukan, dengan
berbagai cara. Alhasil, Alhamdulillah, umur 1 tahun anakku bisa
berbicara cukup lancar dibandingkan anak-anak seusianya. Bahkan saat
ini dia berusia 5 tahun, dan kemampuan berbicaranya sangat
mengagumkan. So, bunda, jangan lupa ajak komunikasi/berbicara bayi
kita sejak dalam kandungan yach.........

Mengapa penting berkomunikasi dengan anak balita?

Berkomunikasi dengan anak bahkan sejak mereka baru lahir, adalah salah
satu pengalaman yang paling menyenangkan dan menjadi sebuah hadiah
luar biasa bagi orangtua maupun anak. Anak-anak akan sangat antusias
untuk belajar pada usia berapapun, menyerap informasi melalui
interaksi setiap hari dan pengalaman dengan anak lain, maupun orang
dewasa.


Bagaimana orangtua dapat berkomunikasi dengan anak balita?
Ketika anak dilibatkan dalam permainan dan percakapan interaktif, anak
dapat semakin tedorong untuk belajar. Membaca buku, bernyanyi, bermain
permainan kata-kata, atau mengajak bicara anak akan meningkatkan
perbendaharaan katanya, sekaligus memberinya kesempatan untuk melatih
keterampilan mendengarkan.


Dibawah ini terdapat beberapa saran yang dapat dilakkan untuk membantu
keterampilan komunikasi anak:

Bicara dengan anak mengenai kegiatan yang dilakukannya hari ini atau
kegiatan yang ingin dilakukan keesokan harinya. Misalnya: "Nak, sore
ini hujan ni, enaknya kita ngapain ya?" atau berdiskusi tentang
kegiatan hari ini pada saat mau tidur.

Bermain pura-pura.

Membacakan buku favoritnya berulang-ulang dan dorong anak untuk ikut
membaca kata yang ia tahu. Dorong juga anak untuk 'berpura-pura'
membaca (biarkan anak yang 'membacakan' buku untuk Anda).

Pola komunikasi anak kelompok usia 2-3 tahun
Antara usia 2-3 tahun, anak mengalami perkembangan berbahasa yang
sangat pesat. Meskipun setiap anak memiliki perkembangan yang
berbeda-beda, namun pada usia 2 tahun sebagian besar anak dapat
mengikuti arahan atau intruksi sederhana. Mereka juga dapat mengatakan
50-200 kata-kata. Pada usia 2 tahun, anak juga mulai menirukan apa
yang ia dengar dan mulai mengkombinasikan kata-kata walaupun masih
belum jelas.


Pada usia 2,5 tahun, seorang anak akan menguasai setidaknya 200 kosa
kata. Ia juga akan dapat mengikuti intruksi tambahan seperti "datang
ke ayah". Anak yang berusia 3 tahun akan memiliki kosa kata sebanyak
200-300 kata dan ia akan mulai mengabungkan kata-kata menjadi kalimat
pendek.


Pada keterampilan berbahasanya, saat ini anak-anak akan lebih mengerti
dan dapat mengucapkan kata-kata dengan lebih jelas. Mereka biasanya
mulai menggunakan bahasa pada percakapan singkat, biasanya dalam
bentuk pertanyaan-jawaban. Pada usia 3 tahun, anak sudah dapat
menggunakan bahasa secara baik, mencoba-coba merangkai kalimat,
mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau memahami konsep-konsep.


Apa yang sebaiknya dilakukan, bila orangtua mencurigai adanya masalah
komunikasi pada anak?
Orangtua yang menduga atau mencurigai anaknya memiliki masalah
pendengaran, pengucapan kata atau kejelasan bicara, tak perlu segan
untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Tes pendengaran dapat
dilakukan sebagai diagnostik awal untuk menentukan apakah ada masalah
pendengaran.


Jika Anda mencurigai anak memiliki masalah pendengaran pada tahap
apapun, ia harus mendapatkan evaluasi. Usia 2 tahun bukanlah usia yang
terlalu dini untuk mengkonsultasikan anak ke terapis wicara, khususnya
jika anak tak dapat mengikuti perintah atau menjawab "ya" atau "tidak"
pada pertanyaan sederhana.


Setelah dilakukan evaluasi, terapis wicara atau speech-language
pathologist (ahli yang dapat mengevaluasi dan melakukan treatment
terhadap gangguan bahasa dan bicara) dapat merekomendasikan terapi
yang dapat diterima anak. Terapis juga dapat merujuk anak
developmental paediatrician jika ada kecurigaan adanya keterlambatan
perkembangan secara umum, misalnya keterlambatan di lebih dari satu
area perkembangan meliputi area motorik kasar, motorik halus, problem
solving, perkembangan bahasa dan sosial.


Masalah Komunikasi yang umum terjadi pada kelompok usia ini

Masalah komunikasi untuk anak usia 2-3 tahun meliputi:

Masalah pendengaran

Masalah mengikuti arahan/instruksi

Rendahnya jumlah kosakata (kesulitan mengingat kata-kata)

Kesulitan dalam pengucapan

Bicara masih tidak jelas

Keterlambatan keterampilan merangkai kata (Delayed acquisition of
phrasing skills)


Masalah seperti cadel, merupakan proses perkembangan yang biasanya
akan dapat dilalui oleh anak-anak. Jadi bukan masalah serius, karena
akan hilang seiring pertambahan usianya. Namun demikian, ada sebagian
anak yang membutuhkan terapi intensif yang mungkin diperlukan. Temui
terapi wicara, psikolog anak atau dokter anak Anda untuk mendapatkan
konsultasi, assesment atau penanganan yang tepat.

sumber: anmum

0 comments on "Komunikasi dengan Balita"

Post a Comment

 

My Kidz Magazine Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal