Wednesday, March 28, 2012

CERITA ANAK

0 comments

I love reading and listening to stories, any kinds of them, but mostly
I prefer stories of princess. Every day I read story book Bunda (or
aunts) gave me, I love them all. If I dont wanna read it by myself, I
asked Bunda to read. I love listening to BUnda's voice when she reads.
She can speak soft, slow, but suddenly scream or laugh loudly. She
says she follows the way the actors in the stories act or speak. I
really enjoy her way of telling storie, even now my brother also
imitates Bunda's ways.

This is one of the story Bunda read for me...........


Ucapan Ajaib Dari Peri

Dahulu, ada seorang janda yang memiliki dua anak perempuan. Anak yang
sulung angkuh dan pemarah seperti ibunya, sedangkan yang bungsu manis
dan lemah lembut.

Sang ibu sangat memanjakan anaksulung nya yang memiliki sifat yang
mirip dengannya, dan memperlakukan si bungsu dengan sangat buruk. Si
bungsu disuruhnya melakukan hamper semua pekerjaan di rumah. Salah
satu dari tugas si bungsu yang malang adalah berjalan kaki 1 kilometer
jauhnya ke sebuah mata air dan membawa pulang air dalam sebuah ember
besar.

Pada suatu hari saat si bungsu sedang mengambil air di mata air,
seorang wanita tua datang dan meminta air untuk minum.

"Tunggu sebentar, akan kuambilkan air yang bersih untuk Ibu," kata si
bungsu kepada wanita tua itu. Diambilnya air yang paling jernih dan
bersih, lalu diberikannya kepada wanita tua itu dengan menggunakan
teko air agar dapat dengan mudah diminum.

Wanita tua yang sebenarnya adalah seorang peri itu berkata, "Kamu
sangat sopan dan suka menolong, jadi akan kuberikan keajaiban untukmu.
Setiap kata yang kamu ucapkan akan mengeluarkan sekuntum bunga, batu
permata, dan mutiara dari mulutmu."

Si bungsu tidak mengerti maksud wanita tua itu. Ia hanya tersenyum
lalu berpamitan dan berjalan pulang.

Sesampainya di rumah, ibunya memarahinya karena terlalu lama
membawakan air. Si bungsu meminta maaf kepada ibunya dan menceritakan
kejadian yang dia alami, bahwa ia menolong seorang wanita tua yang
kemudian memberinya keajaiban. Selama si bungsu bercerita,
bunga-bunga, batu permata dan mutiara terus berjatuhan keluar dari
mulutnya.

"Kalau begitu, aku harus menyuruh kakakmu pergi kesana." Kata sang
ibu. Lalu disuruhnya si sulung untuk pergi ke mata air dan apabila
bertemu dengan seorang wanita tua, disuruhnya si sulung untuk bersikap
baik dan menolongnya.

Si sulung yang malas tidak mau pergi berjalan kaki sejauh itu. Namun
dengan tegas, ibunya menyuruhnya pergi, "Pergi kesana sekarang
juga!!!" sambil menyelipkan wadah air dari perak ke dalam tas si
sulung.

Sambil menggerutu si sulung berjalan menuju mata air. Saat tiba
disana, ia berjumpa dengan wanita tua itu. Tapi kali ini wanita tua
itu berpakaian indah bagaikan seorang ratu. Lalu, wanita tua itu
meminta minum kepada si sulung.

"Apa kamu kira aku datang sejauh ini hanya untuk memberimu minum? Dan
jangan pikir kamu bisa minum dari wadah air perakku. Kalau mau minum
ambil saja sendiri di mata air itu!" kata si sulung kepada wanita tua
itu.

Karena sikapnya yang kasar, wanita tua yang sebenarnya seorang peri
itu mengutuknya. "Untuk setiap kata yang kamu ucapkan, seekor katak
atau ular akan berjatuhan keluar dari mulutmu!"

Saat tiba di rumah, si sulung menceritakan apa yang dialaminya kepada
ibunya. Saat bercerita, beberapa ekor ular dan katak berjatuhan keluar
dari mulutnya.

"Astaga!", teriak ibunya jijik. "Ini semua gara-gara adikmu. Di mana dia?"

Sang ibu lalu pergi mencari si bungsu. Karena ketakutan, si bungsu
lalu lari dan bersembunyi di hutan.

Seorang Pangeran yang sedang berburu terkejut melihat seorang gadis
yang sedang menangis sendirian di hutan. Ketika Pangeran itu bertanya,
dengan tersedu-sedu si bungsu menceritakan apa yang terjadi. Saat
bercerita, bunga-bunga, mutiara serta batu permata pun berjatuhan dari
mulutnya.

Pangeran jatuh hati kepada gadis yang baik itu. Dan Pangeran juga tahu
ayahnya tidak akan keberatan mendapatkan seorang menantu yang baik
seperti itu, apalagi dengan mutiara serta batu permata yang terus
dihasilkannya. Maka Pangeran pun membawa si bungsu ke istana, lalu
mereka menikah dan hidup berbahagia.

Sementara itu di rumah, sikap si sulung menjadi semakin memuakkan, dan
ia pun terus menerus mengeluarkan katak serta ular dari mulutnya,
sampai-sampai ibunya pun mengusirnya dari rumah.

Karena ia tidak tahu harus kemana dan tidak ada seorangpun yang mau
menampungnya karena sifatnya yang buruk, ditambah dengan katak-katak
dan ular-ular yang terus keluar dari mulutnya, maka akhirnya ia pun
tinggal sendirian di tengah hutan.

CONDITIONAL SENTENCE

0 comments
Conditional (kalimat pengandaian)

Kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris dikelompokkan menjadi empat
jenis utama yaitu
1. conditional zero
2. conditional pertama
3. conditional kedua
4. conditional ketiga.

1. Zero conditional - digunakan untuk pernyataan dan fakta-fakta yang
dirasakan benar.

Bentuk : if + S + Verb 1 (present simple), S + verb 1 (present simple)
Contoh:
• If you need any help, just call me.
• If you run fast, you get tired.

Kedua klausa ini bisa diletakkan di awal maupun di akhir kalimat.
• "If it rains take an umbrella" - atau juga:
• "Take an umbrella if it rains."

Zero conditional sering digunakan bersama dengan kalimat perintah
(imperative). Contoh:
• If you feel sick, see a doctor.
• If you can't take the heat, stay out of the kitchen.

2. First conditional - digunakan untuk pernyataan dan fakta-fakta yang
akan menjadi kenyataan, jika kondisi tertentu dipenuhi.

Bentuk : if + S + verb 1 (present simple), S + will + verb 1
If + S + to be (am, is, are) + adj/adv/noun, S + will + verb 1
Contoh:
• If it's sunny, we'll go to the beach.
• If I have time, I'll meet you at work.
• If we don't go now, we'll be late.

Klausa ini bisa ditempatkan di awal maupun di akhir kalimat:
• "If he gets a new job we'll move to London."
• "We'll move to London if he gets a new job."

Pada first conditional, will merupakan sebuah modal verb yang
menunjukkan kepastian. Modal verb lainnya juga bisa digunakan untuk
menunjukkan berbagai tingkat kepastian.
Contoh:
• If you like Asian food, you'll love this restaurant. (Terdapat
peluang 100% anda akan menyukai restoran tersebut)
• If you like Asian food, you should like this restaurant. (80%)
• If you like Asian food, you might like this restaurant. (50%)
• If you like Asian food, you probably won't like this restaurant. (20%)
• If you like Asian food, you won't like this restaurant. (0%)

3. Second Conditional – digunakan untuk pernyataan atau fakta-fakta
yang mungkin tetapi tidak akan terjadi, jika kondisi tertentu
terpenuhi.

Bentuk : if + S + Verb 2 (past simple), S + would + Verb 1
if + S + were + adj/adv/noun, S + would + Verb 1
Contoh :
• If I found her address, I would send her an invitation.
• If I had a lot of money, I wouldn't stay here.

Klausa utama (main clausa) dapat diletakkan di awal kalimat, maka
penggunaan koma dihilangkan.
Contoh :
• I would send her an invitation if I found her address.

Were instead of Was
Pada Conditional Kedua, digunakan to be (were) – walaupun Pronoun yang
digunakan adalah I, he, she or it –.
Contoh:
• If I were you, I would not do this.
• If she were rich, she would buy that beautiful shoes.

Conditional Kedua mengacu pada situasi saat ini (Present). Suatu
kejadian akan terjadi jika situasi saat ini berbeda. Hal ini biasanya
lebih kepada imajinasi, karena kita tidak mengharapkan situasi saat
ini berubah, what would happen if …"(apa yang akan terjadi jika……).

Contoh:
• If I found her address, I would send her an invitation.
(I would like to send an invitation to a friend. I have looked
everywhere for her address, but I cannot find it. So now I think it is
rather unlikely that I will eventually find her address) – Saya akan
mengirim undangan ke seorang teman. Saya sudah mencari alamat dia,
tetapi saya tidak menemukannya. Jadi saya pikir kemungkinannya kecil
saya akan mendapatkan alamatnya dan mengirin undangan itu.

Contoh:
• If John had the money, he would buy a Ferrari.
(I know John very well and I know that he doesn't have much money, but
he loves Ferraris. He would like to own a Ferrari (in his dreams). But
I think it is very unlikely that he will have the money to buy one in
the near future) – Saya mengenal John dengan baik dan tahu bahwa dia
tidak mempunyai uang, tetapi dia sangat menyukai Ferrari. Dia sangat
ingin memilikinya. Tetapi saya pikir kemungkinannya kecil John
mendapatkan uang untuk membeli Ferrari.

4. Conditional Ketiga (Third Conditional)

Bentuk : if + had + Verb 3 (Past Perfect), S + would have + verb 3
Contoh:
• If I had found her address, I would have sent her an invitation.
• If I hadn't studied, I wouldn't have passed my exams.

Klausa utama dapat diletakkan di awal kalimat, tanpa penggunaan koma.
Contoh:
• I would have sent her an invitation if I had found her address.

Kegunaan
Conditional Ketiga mengacu pada situasi yang terjadi di masa lampau
(Past). Conditional Ketiga digunakan untuk pernyataan dan fakta-fakta
yang dapat terjadi di masa lalu, jika kondisi tertentu terpenuhi.
Namun situasi pada masa lampau sangatlah berbeda, kita hanya
membayangkan apa yang mungkin akan terjadi jika situasi lain
terpenuhi.

Contoh:
• If I had found her address, I would have sent her an invitation.
(Beberapa hari lalu saya ingin mengirimkan undangan ke seorang teman,
tetapi saya tidak dapat menemukan alamatnya. Jadi akhirnya saya tidak
mengirimkan undangan tersebut ke teman saya).

Contoh:
• If John had had the money, he would have bought a Ferrari.
(Saya sangat mengenal John dan saya tahu kalau John tidak mempunyai
uang yang cukup untuk membeli Ferrari kesukaannya. Jadi John tidak
pernah membeli Ferrari itukarena dia tidak memiliki uang).

Pengecualian untuk Kalimat Pengandaian ( Conditional Sentences )

Kita telah mempelajari aturan dasar dari kalimat pengandaian
(Conditional Sentence). Hal ini bergantung pada konteks kalimat dan
tenses apa yang digunakan. Jadi, bisa saja dalam Kalusa –if tipe
Pertama, tenses selain Present simple dapat digunakan, contohnya
Present Progressive atau Present Perfect.

Conditional Sentences Type I (likely)
Condition refers to: Future Action
IF Clause (Simple Present) If the book is interesting, …
Main Clause : Future I …I will buy it.
Imperative …buy it.
Modal Aux…you can buy it.

Condition refers to : Action going on now
IF Clause (Present Progressive) If he is snoring, …
Main Clause : Future I …I will wake him up.
Imperative …wake him up.
Modal Aux …you can wake him up.

Condition refers to: Finished action
IF Clause (Present Perfect) If he has moved into his new flat, …
Main Clause : Future I …we will visit him.
Imperative …visit him.
Modal Auxiliary …we can visit him.

Condition refers to: Improbable action
IF Clause (should + Infinitive) If she should win this race, …
Main Clause : Future I …I will congratulate her.
Imperative …congratulate her.
Modal Auxiliary …we can congratulate her.

Condition refers to : present facts
IF Clause (Simple Present) If he gets what he wants, …
Main Clause : Simple Present …he is very nice.


Conditional Sentences Type II (unlikely)

Condition refers to: present / future event
IF Clause : (Simple Past) - If I had a lot of money, …
Main Clause : Cond. I - …I would travel around the world.

Condition refers to : consequence in the past
IF Clause : Simple Past - If I knew him, …
Main Clause : Cond.II - …I would have said hello.


Conditional Sentences Type II (impossible)

Condition refers to: present
IF Clause : Past Perfect - If I had known it, …
Main Clause : Cond. I … - I would not be here now.

Condition refers to : Past
IF Clause : Past Perfect - If he had learned for the test, …
Main Clause : Cond. II - …he would not have failed it.

CONDITIONAL SENTENCE - TEST

0 comments
Tes Pemahaman Tentang Kalimat Pengandaian (Conditional Sentence)

Conditional Sentences Type I

Lengkapi Conditional Sentences Type I.
• If you (go) out with your friends tonight, I (watch)
the football match on TV.
• I (earn) a lot of money if I (get) that job.
• If she (hurry / not) , we (miss)
the bus.

Conditional Sentences Type II

Lengkapi Conditional Sentences Type II.
• If he (try) harder, he (reach) his goals.
• I (buy) these shoes if they (fit) .
• It (surprise / not) me if he (know / not)
the answer.

Conditional Sentences Type III

Lengkapi Conditional Sentences Type III.
• If we (listen) to the radio, we (hear)
the news.
• If you (switch) on the lights, you (fall / not)
over the chair.
• She (come) to our party if she (be / not)
on holiday.

Conditional Sentences Type I, II or III

Lengkapi Conditional Sentences berikut dengan bentuk yang tepat (Type
I, II or III).
• If I ___________ stronger, I'd help you carry the piano.
• If we'd seen you, we ______________________ .
• If we _______________ him tomorrow, we'll say hello.
• He would have repaired the car himself if he ______________the tools.
• If you drop the vase, it ____________________ .
• If I hadn't studied, I ________________the exam.
• I wouldn't go to school by bus if I _________________a driving licence.
• If she ________________him every day, she'd be lovesick.
• I ________________to London if I don't get a cheap flight.
• We'd be stupid if we ________________ him about our secret.

Wednesday, March 21, 2012

Komunikasi dengan Balita

0 comments
Komunikasi???? Seberapa seringkah anda berkomunikasi dengan anak-anak
anda selama ini???? Adakalanya, kita sering melupakan betapa
pentingnya komunikasi, saking sibuknya orang tua bekerja, sampai lupa
bahwa ucapan, candaan, teguran, sapaan lembut, pertanyaan klise,
sangatlah dinantikan oleh anak-anak, terutama bayi dan balita.

Saat pertama kali mengandung anak pertama, perasaan kaget karena
merasakan denyut jantung manusia lain di dalam tubuh kita, membuat
takjub dan membentuk suatu rasa kasih yang berbeda. Perasaan itu
membuat kita ingin memberikan yang terbaik untuknya.

Setiap hari sentuhan dan ucapan kasih akan terucap dari kita, sapaan
selamat pagi, ajakan saat kita mau makan dan minum, bahkan kita pun
menginginkan anak ini untuk bernyanyi bersama. Berbagai cara
komunikasi dilakukan untuk berinteraksi dengan anak ini, untuk
menyentuhnya dengan cinta, agar dia dapat merasakan kehadirannya
sangat dinanti.

TAk terasa 9 bulan berlalu, dan kelahirannya pun telah tiba. Bahkan
saat pertama kali menyentuh tangannya, ucapan cinta langsung mengalir
dari bibir kita. Saya ingat waktu itu setelah melahirkandan dokter
menyerahkannya pada saya, saya langsung berucap," Alhamdulillah,
cantiknya bunda dah lahir, putih sekali kamu nak, bunda sayang kamu."
Setiap hari komunikasi verbal dan non-verbal dilakukan, dengan
berbagai cara. Alhasil, Alhamdulillah, umur 1 tahun anakku bisa
berbicara cukup lancar dibandingkan anak-anak seusianya. Bahkan saat
ini dia berusia 5 tahun, dan kemampuan berbicaranya sangat
mengagumkan. So, bunda, jangan lupa ajak komunikasi/berbicara bayi
kita sejak dalam kandungan yach.........

Mengapa penting berkomunikasi dengan anak balita?

Berkomunikasi dengan anak bahkan sejak mereka baru lahir, adalah salah
satu pengalaman yang paling menyenangkan dan menjadi sebuah hadiah
luar biasa bagi orangtua maupun anak. Anak-anak akan sangat antusias
untuk belajar pada usia berapapun, menyerap informasi melalui
interaksi setiap hari dan pengalaman dengan anak lain, maupun orang
dewasa.


Bagaimana orangtua dapat berkomunikasi dengan anak balita?
Ketika anak dilibatkan dalam permainan dan percakapan interaktif, anak
dapat semakin tedorong untuk belajar. Membaca buku, bernyanyi, bermain
permainan kata-kata, atau mengajak bicara anak akan meningkatkan
perbendaharaan katanya, sekaligus memberinya kesempatan untuk melatih
keterampilan mendengarkan.


Dibawah ini terdapat beberapa saran yang dapat dilakkan untuk membantu
keterampilan komunikasi anak:

Bicara dengan anak mengenai kegiatan yang dilakukannya hari ini atau
kegiatan yang ingin dilakukan keesokan harinya. Misalnya: "Nak, sore
ini hujan ni, enaknya kita ngapain ya?" atau berdiskusi tentang
kegiatan hari ini pada saat mau tidur.

Bermain pura-pura.

Membacakan buku favoritnya berulang-ulang dan dorong anak untuk ikut
membaca kata yang ia tahu. Dorong juga anak untuk 'berpura-pura'
membaca (biarkan anak yang 'membacakan' buku untuk Anda).

Pola komunikasi anak kelompok usia 2-3 tahun
Antara usia 2-3 tahun, anak mengalami perkembangan berbahasa yang
sangat pesat. Meskipun setiap anak memiliki perkembangan yang
berbeda-beda, namun pada usia 2 tahun sebagian besar anak dapat
mengikuti arahan atau intruksi sederhana. Mereka juga dapat mengatakan
50-200 kata-kata. Pada usia 2 tahun, anak juga mulai menirukan apa
yang ia dengar dan mulai mengkombinasikan kata-kata walaupun masih
belum jelas.


Pada usia 2,5 tahun, seorang anak akan menguasai setidaknya 200 kosa
kata. Ia juga akan dapat mengikuti intruksi tambahan seperti "datang
ke ayah". Anak yang berusia 3 tahun akan memiliki kosa kata sebanyak
200-300 kata dan ia akan mulai mengabungkan kata-kata menjadi kalimat
pendek.


Pada keterampilan berbahasanya, saat ini anak-anak akan lebih mengerti
dan dapat mengucapkan kata-kata dengan lebih jelas. Mereka biasanya
mulai menggunakan bahasa pada percakapan singkat, biasanya dalam
bentuk pertanyaan-jawaban. Pada usia 3 tahun, anak sudah dapat
menggunakan bahasa secara baik, mencoba-coba merangkai kalimat,
mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau memahami konsep-konsep.


Apa yang sebaiknya dilakukan, bila orangtua mencurigai adanya masalah
komunikasi pada anak?
Orangtua yang menduga atau mencurigai anaknya memiliki masalah
pendengaran, pengucapan kata atau kejelasan bicara, tak perlu segan
untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Tes pendengaran dapat
dilakukan sebagai diagnostik awal untuk menentukan apakah ada masalah
pendengaran.


Jika Anda mencurigai anak memiliki masalah pendengaran pada tahap
apapun, ia harus mendapatkan evaluasi. Usia 2 tahun bukanlah usia yang
terlalu dini untuk mengkonsultasikan anak ke terapis wicara, khususnya
jika anak tak dapat mengikuti perintah atau menjawab "ya" atau "tidak"
pada pertanyaan sederhana.


Setelah dilakukan evaluasi, terapis wicara atau speech-language
pathologist (ahli yang dapat mengevaluasi dan melakukan treatment
terhadap gangguan bahasa dan bicara) dapat merekomendasikan terapi
yang dapat diterima anak. Terapis juga dapat merujuk anak
developmental paediatrician jika ada kecurigaan adanya keterlambatan
perkembangan secara umum, misalnya keterlambatan di lebih dari satu
area perkembangan meliputi area motorik kasar, motorik halus, problem
solving, perkembangan bahasa dan sosial.


Masalah Komunikasi yang umum terjadi pada kelompok usia ini

Masalah komunikasi untuk anak usia 2-3 tahun meliputi:

Masalah pendengaran

Masalah mengikuti arahan/instruksi

Rendahnya jumlah kosakata (kesulitan mengingat kata-kata)

Kesulitan dalam pengucapan

Bicara masih tidak jelas

Keterlambatan keterampilan merangkai kata (Delayed acquisition of
phrasing skills)


Masalah seperti cadel, merupakan proses perkembangan yang biasanya
akan dapat dilalui oleh anak-anak. Jadi bukan masalah serius, karena
akan hilang seiring pertambahan usianya. Namun demikian, ada sebagian
anak yang membutuhkan terapi intensif yang mungkin diperlukan. Temui
terapi wicara, psikolog anak atau dokter anak Anda untuk mendapatkan
konsultasi, assesment atau penanganan yang tepat.

sumber: anmum

ENGLISH GRAMMAR

0 comments
ACTIVE AND PASSIVE VOICE

Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya
melakukan pekerjaan.
Kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya
dikenai pekerjaan oleh object kalimat.

Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, passive voice
sering kita temukan dalam tulisan seperti di surat-surat kabar,
artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive
voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi
yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.

Contoh :
• Active : We fertilize the soil every 6 months
• Passive: The soil is fertilized by us every 6 months

Perubahan dari Active – Passive Voice berdasarkan contoh di atas adalah:

1. Subject in active voice menjadi object in passive voice ( WE – US )
2. Object in active voice menjadi subject in passive voice (the soil)
3. Verb 1 in active voice menjadi Verb 3 in passive voice (fertilize –
fertilized )
4. Penambahan "be" – is - di depan Verb 3. Penggunaan "be" tergantung
pada subject passive voice dan tenses yang digunakan.
5. Penambahan kata "by" setelah Verb 3. Penambahan "by" dapat
dihilangkan jika object dari passive voice dianggap tidak penting atau
tidak diketahui.
6. Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past
perfect, future, past future, dan past future perfect continuous,
perlu menambahkan 'being' di depan verb3).

Berdasarkan keenam poin di atas maka passive voice mengikuti pola
sebagai berikut:

Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier


Active dan Passive Voice dalam tenses

a. Simple Present Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah is, am atau are.

Polanya :
I + am + verb 3 + ………
He/She/It + is + verb 3 + …….
You/They/We + are + verb 3 + ………..

Contoh:
• Active : He meets them everyday.
• Passive : They are met by him everyday.

• Active : She waters this plant every two days.
• Passive : This plant is watered by her every two days.

b. Simple Past Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah was atau were

Polanya:
I/He/She/It + was + verb3 + ……
You/We/They + were + verb3 + …

Contoh:
• Active : He met them yesterday
• Passive : They were met by him yesterday

• Active : She watered this plant this morning
• Passive : This plant was watered by her this morning

c. Present Perfect Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah been yang
diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi 'has
been' atau 'have been'

Polanya:
He/She/It + has been + verb3 + ……
I/You/We/They + have been + verb3 + …

Contoh:
• Active : He has met them
• Passive : They have been met by him

• Active : She has watered this plant for 5 minutes.
• Passive : This plant has been watered by her for 5 minutes.

d. Past Perfect Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah been yang
diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + had been + verb3 + …

Contoh:
• Active : He had met them before I came.
• Passive : They had been met by him before I came.

• Active : She had watered this plant for 5 minutes when I got here
• Passive : This plant had been watered by her for 5 minutes when I got here

e. Simple Future Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah be

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + will be + verb3 + …

Contoh:
• Active : He will meet them tomorrow.
• Passive : They will be met by him tomorrow.

• Active : She will water this plant this afternoon.
• Passive : This plant will be watered by her this afternoon.

• Active : The farmers are going to harvest the crops next week
• Passive : The crops are going to be harvested by the farmers next week.

f. Future Perfect Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah been yang
diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi 'will have
been'

Polanya:
I/He/She/You/We/They + will have been + verb3 + …

Contoh:
• Active : He will have met them before I get there tomorrow.
• Passive : They will have been met by him before I get there tomorrow.

• Active : She will have watered this plant before I get here this afternoon.
• Passive : This plant will have been watered by her before I get
here this afternoon.

g. Past Future Perfect Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah been
yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi 'would
have been'.

Polanya:
I/He/She/You/We/They + would have been + verb3 + …

Contoh:
• Active : He would have met them.
• Passive : They would have been met by him.

• Active : She would have watered this plant.
• Passive : This plant would have been watered by her.

h. Present Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah (is,
am atau are) + being.

Polanya:
I + am + being + verb 3 + ………
He/She/It/ + is + being + verb3 + ……
You/We/They + are + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He is meeting them now.
• Passive : They are being met by him now.

• Active : She is watering this plant now.
• Passive : This plant is being watered by her now.

i. Past Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah (was
atau were) + being.

Polanya:
I/He/She/It + was + being + verb3 + ……
You/We/They + were + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He was meeting them.
• Passive : They were being met by him.

• Active : She was watering this plant.
• Passive : This plant was being watered by her.

j. Perfect Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah
(has/have) been + being.

Polanya:
He/She/It + has been + being + verb3 + ……
I/You/We/They + have been + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He has been meeting them.
• Passive : They have been being met by him.

• Active : She has been watering this plant.
• Passive : This plant has been being watered by her.

k. Past Perfect Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah
had been + being.

Polanya:
I/He/She/You/We/They + had been + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He had been meeting them.
• Passive : They had been being met by him.

• Active : She had been watering this plant.
• Passive : This plant had been being watered by her.

l. Future Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah will be + being.

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + will be + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He will be meeting them.
• Passive : They will be being met by him.

• Active : She will be watering this plant.
• Passive : This plant will be being watered by her.

m. Past Future Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah
would be + being.

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + would be + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He would be meeting them.
• Passive : They would be being met by him.

• Active : She would be watering this plant.
• Passive : This plant would be being watered by her.

n. Future Perfect Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya adalah
will have been + being.

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + will have been + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He will have been meeting them.
• Passive : They will have been being met by him.

• Active : She will have been watering this plant.
• Passive : This plant will have been being watered by her.

o. Past Future Perfect Continuous Tense, maka 'be' passive voice-nya
adalah would have been + being.

Polanya:
I/He/She/It/You/We/They + would have been + being + verb3 + …

Contoh:
• Active : He would have been meeting them.
• Passive : They would have been being met by him.

• Active : She would have been watering this plant.
• Passive : This plant would have been being watered by her.

That's a bit of explanation for Active – Passive Voice. Thanks for
your time learning with me……..

Sumber : Swarabhaskara

Monday, March 19, 2012

ENGLISH GRAMMAR

0 comments
CAUSATIVE VERBS

Gap-fill Exercise
Complete the sentences below using the correct form of the verbs
"let," "make," "have," and "get," then click the "Check" button to
check your answers.

1. Sam really wanted a dog, but his parents wouldn't ___________ him have a pet.

2. I can't believe she_____________ you look at her vacation pictures
again last night. We have to look at those stupid pictures every time
we go to her house.

3. I don't know how you convince your children to clean up their
rooms. I couldn't ________ my children to clean up their rooms if my
life depended on it.

4. Professor Yu __________ each of her students write an essay
describing their future goals in life.

5. Professor Yu ____________ her students use a dictionary while they
were taking the test.

6. Debbie's husband hates the opera. But after days of nagging, she
finally _________ him to go see the new production of La Boheme.

7. Sally ______________me take off my shoes before I went into her
house. She said she wanted to keep the carpet clean.

8. Rebecca Smith requested a copy of that expense report, so I
_____________ the courier take one over to her last week.

9. Diane thinks television is a waste of time, so she won't
_____________her children watch TV.

10. Mr. Levine ____________ his secretary call Ms. Jackson and
reconfirm their meeting on Thursday.

11. Marcus _____________ me drive his new BMW. I couldn't believe how
quickly it picked up speed.

12. How did you __________ the doctor to make a house call? I haven't
heard of a doctor actually going to a patient's house in years.

13. My boss ____________ me get him coffee, pick up his dry cleaning
and buy presents for his wife. He can't do anything by himself!

14. Tommy didn't want to go to his cousin's birthday party, but his
mom _________ him go.

15. I can't believe the zoo keeper ______________ you feed the snake.
That was so cool!

16. The contract was very detailed, and it was essential that the
wording be absolutely correct. Therefore, I _____________ the
translator recheck his work several times to make sure there would be
no misunderstandings.

17. Cheryl didn't want to wash her car, so with a little smooth talk
she ______ her boyfriend to wash it for her.

18. If you ask me nicely, I'll ____________ you lick the bowl after I
make the cookies.

19. Dr. Jackson __________ the nurse monitor the patient's condition overnight.

20. The news coverage of the recent tornado was incredibly moving. The
interview with the little boy who lost his family in the tragedy
___________ everyone cry.

Sunday, March 18, 2012

CRAFT DAYS

0 comments

Aksesoris dari Perca dan Pita

Bingung mo ngapain hari sabtu-minggu, mo jalan-jalan, ayah lembur
kerja, mo pergi ma anak-anak, kakak lagi males keluar rumah. Alhasil,
beres-beres rumah aja, trus lihat ada kain perca yang dibawa ma ayah
dari Bandung, batik warna coklat, flanel, pita, trus adabando dan
jepit rambut bebek warna hitam yang ga pernah dipake ma kakak, ada
lem, gunting, ada benang, jarum dan kemauan bunda utak-utik. So,
jadilah hari ini diisi dengan membuat aksesoris rambut untuk kakak.

Membuat bando dan pita dari hasil melihat-lihat cara pembuatan di
internet, ternyata mudah banget, asal ada kemauan pasti bisa, lagipula
waktunya juga ga lama. Kakak nindy ikutan gunting-gunting, dia juga
mencoba untuk menjahit sendiri. Nindy mo buat baju sendiri, katanya.
Wah, jadi bisa menginspirasi keinginannya. So, bunda-bunda jangan ga
pede yach membuat aksesoris yang beda.......ga pasaran kalo buat
sendiri, soalnya bahan kainnya pasti jarang ada yang bisa menyamakan,
iya gak..........

Tapi, maaf yach, saya ga share cara membuatnya, soale lupa banget
ambil foto step by stepnya, nanti kalo saya ada waktu lebih lama, saya
kasih dech pembuatannya............next time ya bunda.....

CRAFT DAYS

0 comments
Aksesoris dari Perca dan Pita

Bingung mo ngapain hari sabtu-minggu, mo jalan-jalan, ayah lembur
kerja, mo pergi ma anak-anak, kakak lagi males keluar rumah. Alhasil,
beres-beres rumah aja, trus lihat ada kain perca yang dibawa ma ayah
dari Bandung, batik warna coklat, flanel, pita, trus adabando dan
jepit rambut bebek warna hitam yang ga pernah dipake ma kakak, ada
lem, gunting, ada benang, jarum dan kemauan bunda utak-utik. So,
jadilah hari ini diisi dengan membuat aksesoris rambut untuk kakak.

Membuat bando dan pita dari hasil melihat-lihat cara pembuatan di
internet, ternyata mudah banget, asal ada kemauan pasti bisa, lagipula
waktunya juga ga lama. Kakak nindy ikutan gunting-gunting, dia juga
mencoba untuk menjahit sendiri. Nindy mo buat baju sendiri, katanya.
Wah, jadi bisa menginspirasi keinginannya. So, bunda-bunda jangan ga
pede yach membuat aksesoris yang beda.......ga pasaran kalo buat
sendiri, soalnya bahan kainnya pasti jarang ada yang bisa menyamakan,
iya gak..........

Tapi, maaf yach, saya ga share cara membuatnya, soale lupa banget
ambil foto step by stepnya, nanti kalo saya ada waktu lebih lama, saya
kasih dech pembuatannya............next time ya bunda.....

Wednesday, March 14, 2012

Pre-Intermediate Grammar

0 comments
CAUSATIVE VERB

Causative Verb adalah kata kerja yang digunakan jika seseorang membuat
orang lain untuk melakukan sesuatu. Kata kerja yang termasuk dalam
Causative Verb antara lain: Let, Have, Make, Get, Force, dll.

Bentuk dasar dari Causative Verb ada dua, yaitu Aktif dan Pasif, sebagai contoh:

Active
I had John fix the car.
(I arranged for the car to be fixed by John — I caused him to fix it.)
Saya yang mengatur agar John memperbaiki mobil itu.

Passive
I had the car fixed.
(I arranged for the car to be fixed by someone. We don't know who, so
this is like a passive.) Saya yang mengatur seseorang (tdk disebutkan)
untuk memperbaiki mobil itu.

The active causative structure – Struktur Bentuk Aktif
Ini adalah struktur dasar dari bentuk aktif:

Subject Causative verb Agent Action verb (V1) Object
Susan had her brother do her homework.
The police had the suspect stop his car.
We had the carpenter fix our window.

The passive causative structure – Struktur Bentuk Pasif
Ini adalah struktur dasar bentuk Pasif, dimana agen/pelaku aksi tidak
disebutkan :

Subject Causative verb Object Action verb (Past Participle - V3)
We had our door fixed.
Yukiko had her hair cut.
Sanjay had the windows cleaned.

These are some examples of the most common causative verbs.

Verb Meaning
have give (memberikan tanggungjawab kepada seseorang untuk
melakukan sesuatu)
Form of Verb : plain form
active = I will have my friend do my homework;
pasive = I will have my homework done.

make force, compel (memaksa seseorang melakukan sesuatu)
Form of verb : plain form
The robbers made us lie on the floor.
The robbers force us to lie on the floor.
[No passive form]

get convince(meyakinkan/ membuat seseorang untuk melakukan sesuatu)
Form of Verb : "to"infinitive
active = I got Jae Won to pick me up in the car.
pasive = She got her hair cut.

let Allow, permit (membolehkan, mengijinkan seseorang
melakukan sesuatu) Form of Verb : plain form
I'll let you borrow my bike.
I'll allow you to borrow my bike.
Because of the earthquake, the teacher permitted the students to leave the class
[No passive form]

Other Causative Verb

- Help – Assist - Aid
Help = assist = aid = membantu. Help dapat diikuti dengan Action Verb
1 dan to infinitive, sedangkan assist dan aid hanya diikuti dengan
bentuk to infinitive.

Contoh:
• He will help me do my job.
• He will help me to do my job.
• He will assist me to do my job.
• He will aid me to do my job. (Dia akan membantuku mengerjakan pekerjaanku).

- Cause – Enable - Require
Penggunaan cause (menyebabkan), enable (memungkinkan), keep (menjaga/
mempertahankan), hold (menahan), require (mempersyaratkan/
membutuhkan), ect. Hanya diikuti bentuk to infinitive.

Contoh:
• The badly manufactured LPG tanks have caused many of them to
explode. (Tabung-tabung gas LPG yang dibuat dengan jelek telah
menyebabkan banyak dari tabung-tabung itu meledak).
• A high English proficiency will enable us to study abroad.
(Kemampuan bahasa Inggris yang tinggi akan memungkinkan kita belajar
di luar negeri).
• Most Canadian universities require student candidates to have a
TOEFL score of at least 550. (Kebanyakan universitas di Canada
mempersyaratkan calon-calon mahasiswa memiliki score TOEFL minimal
550).

Catatan:
• Causative verb bisa dalam sembarang tensis. Have bisa dalam bentuk
had (past tense), has/have had, had had (past perfect), will have
(simple future), dst. Get bisa dalam bentuk got (past tense), has/have
got, had got (past perfect), will get (simple future), dst. Tapi,
tentu saja konteksnya akan berubah sesuai dengan tensis yang
digunakan. Tapi, verb setelah object kalimat selalu dalam simple form
(verb1), atau infinitive, atau verb3 tergantung dari causative
verb-nya

OUR SONG

0 comments

Musics has been our lives.......
It is true 'coz we have listened some kinds of musics since we were
inside bunda.
I love singing songs, children and teenager's songs, though my age is
five years old, I know some songs as Ayu Ting-ting "Sik Asik",
Syahrini "Taubatlah taubat", etc. One of our favorite song is "Rindu
Muhammad" Haddad Alwi feat. Vita. Even my brother, Juna, 2 years old,
sometimes sings those songs with me. We always sing and dance with
bunda. She can't remember the lyrics, but we try to sing it
though......

Now Juna has his own favorite song, he always sings my kindergarten
song. Bunda helps him to remember the song, and he can remember it
now. This is the lyric....

Animals Song

Kucing, Cat
Anjing, Dog
Kupu-lupu, Butterfly
Ikan, Fish
Bebek, Duck
Gajah itu Elephant
Ular, Snake
Tikus, Mouse
Harimau itu Tigerfly.....(ups..that's Juna's word..it should be
"Harimau itu Tiger....haummmm")

Saturday, March 3, 2012

MY LEARNING METHOD

0 comments
MIND MAPPING FOR NINDY

Setiap anak memiliki keunikan sendiri dalam menyikapi strategi
belajarnya. Ada anak yang lebih merasa mantap dalam belajar jika dia
mendengarkan musik yang disukai. Ada anak yang lebih memilih
menyendiri dikamar dan membaca buku tanpa ada suara apapun yang
mengganggunya. Untuk Nindy, my girl, dia memilih untuk berada di
antara orang-orang yang membantu dia belajar.

Setelah tes Psikologi tempo hari, Psikolog itu menyimpulkan bahwa
Nindy memiliki gaya belajar "Auditori", yang berarti bahwa dia lebih
peka terhadap rangsang informasi yang diterima melalui indera
pendengaran. Dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata anak
seusianya dan kemampuan oral yang sangat baik, serta motivasi yang
cukup tinggi untuk memperluas pengetahuannya, saya berharap dapat
mengembangkan wawasan pengetahuannya dan menambah kepercayaan dirinya
melalui suatu metode belajar yang efektif dan efisien.

Metode belajar yang saya terapkan adalah metode belajar menggunakan
Mind Mapping (Peta Pikiran). Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah
metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam
kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada
sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas
akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan
informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi
tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita
akan semakin mudah.

Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Peta Pikiran
adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan
memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik
tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti
setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan
pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang
sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut
dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita
bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan
area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.

Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:

1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah
kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Indonesia.
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan
dengan tema utama
Dari tema utama "Sejarah Indonesia", maka tema-tema turunan dapat
terdiri dari : Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll.
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua,
ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan
yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau
cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan
diantara tema-tema turunan tersebut..
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang
kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan
simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih
bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang "miskin warna".
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin
penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam
gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan
huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin
yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya
gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta
Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini
melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita
akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang
kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan
penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu.
Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan
menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin
penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk
penambahan tema.

Saya berharap melalui metode Peta Pikiran ini, nindy dapat lebih
berpikir secara terstruktur dan terbiasa mengingat poin-poin penting
tentang sesuatu hal yang perlu diketahui, serta memahami
pelajaran-pelajaran yang akan diterimanya.

Langkah awal dalam memasuki dunia Sekolah Dasar, sebuah dunia baru
yang akan membuatnya banyak belajar mengenai berbagai hal. Saya
berharap bekal metode belajar yang saya terapkan ini dapat
meningkatkan motivasinya dalam meraih apapun keinginannya.
Amien.......

Sumber: Mind Mapping - wikipedia

 

My Kidz Magazine Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal