Tuesday, April 10, 2012

Perjalanan dengan bis ke Bandung


"Adek Juna.........yuk siap-siap, kata ayah nanti sore kita mo ke
Bandung," kata kakak nindy dengan wajah yang berbinar-binar.
Kota bandung menjadi tempat yang favorit untuk liburan kakak karena
disanalah pertama kali kakak mengecap bangku sekolah dan mengenal
banyak teman. Walaupun sebenarnya teman terdekatnya hanya 2 orang,
tetapi mereka sudah seperti sodara. Dulu sewaktu masih di Bandung,
kegiatan sehari-hari mereka adalah bermain dan belajar bersama, baik
itu di sekolah maupun di rumah.

"Adek, nanti di rumah Bandung, kita main ya sama aa n'day dan adi.
Kita main petak umpet, lari-lari keliling rumah, main bola, main tanah
di depan rumah, trus kita ke lapangan yach, jalan-jalan lihat pesawat.
Pokoknya asyik dech kalo di Bandung, seru...........," tambah kakak
nindy.
"Kakak nindy, juna juga mo mainan ma adi, main bola aja, tendangan si
madun yach.....," juna berkata dengan semangatnya.

Sementara bunda mempersiapkan segala keperluan untuk di Bandung,
mereka bersiap-siap sambil terus berceloteh tentang rencana-rencana
mereka selama disana.

Saat terdengan deruman motor ayah, mereka pun berlari dan menyambut
ayah di depan garasi.
"Ayah pulang........bunda....ayah dah pulang, hore......kita berangkat
ke Bandung sekarang," teriak nindi dan juna.
Ayah tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala dan berkata,"ayah
baru sampai dari kerja, ayah istirahat sebentar yach."
"G boleh! Juna mo naik bis gede sekarang!"
"Iya, kita akan naik bis gede hari ini, tapi boleh ya ayah duduk
sebentar, ganti baju, trus makan siang sama bunda."
"Ayah ga boleh makan! Juna mo pergi sekarang!"
"Adek Juna, kita berangkatnya jam 4 ya, sekarang ayahbunda mo ganti
baju dulu. Adek Juna makan siang dulu, biar tidak laper di bis, okay?"
lerai bunda.
Juna mengangguk dan ayah pun membersihkan badan dan mempersiapkan diri.

Pukul 4:00 WIB hari jumat sore, kami pun melangkahkan kaki keluar
rumah dan berangkat ke Bandung. Perjalanan di angkot menuju terminal
lebak bulus yang cukup panjang membuat nindi dan juna terlelap. Cuaca
yang panas dan kemacetan Jakarta tidak membuat mereka terusik.
Keringat yang bercucuran dan pakaian yang lembab tak juga dihiraukan.
Keletihan bermain saat dirumah membuat mereka lelap tertidur.
Sampai di terminal bis, mereka terbangun dan berjalan menuju bis,
senang sekali tampaknya. Juna berceloteh banyak bis gede, menyerbu
kami dengan pertanyaan-pertanyaannya yang lucu. Nindy bercerita
tentang kegiatannya dulu waktu sekolah di bandung.

"Bunda.....lihat ada polisi.....kenapa polisinya berdiri di jalanan?
mo atur bis ya bunda???" tanya Juna.
"iya sayang."
"Juna, tuch ada terowongan.....," teriak kakak
"Terowongan...gelap.....tutup mata......."
Juna mulai menghitung 1, 2, 3, 4, 5, ............ ada
baduuuuuuuuuuuuuuut teriak Juna.
"Juna mo sama ayah ya bunda......, ayah pangku donk, ayah tadi ada
terowongan, Juna takut, gelap soalnya. Ayah, juna mo ke bandung, di
bandung ada siapa seh?"
"iya, di bandung ada teman-teman juna ma kakak, ada pakde dan bude jg."
"emank juna mo ke rumah siapa seh, " tanya Juna.
"kita mo ke rumah mbah."

Ayah terlihat mengantuk dan berusaha untuk memejamkan mata sejenak,
namun sayangnya Juna tidak mau berhenti bicara, semua yang dilihatnya
dikomentari, tidak ada yang terlewat. Sementara bunda menyuapi nindy
dan juna dengan makanan dan minuman, celotehan mereka mengiringi
deruman bis dan suara hujan diluar sana.

Tidak terasa perjalanan sudah sampai tol cipularang, dan suara nindy
dan juna sayup-sayup menghilang. Celotehan berganti dengan suara nafas
pelan teratur.......akhirnya mereka tertidur juga kata ayah sambil
mengelus kepala juna dan nindi.
"Ayah bobo aja sekarang, lumayan istirahat sebentar sebelum mereka
terbangun lagi dan g berhenti bicara."
"Iya bunda, bunda juga berusaha bobo ya."

Perjalanan sunyi pun dilalui dan 4 jam sudah terlewati. Terminal leuwi
panjang sudah di depan mata. Ayah membangunkan nindi dan menyiapkan
tas supaya tidak tertinggal.
Juna juga terbangun dan mulai berceloteh,"Kita dah sampai y ayah, yuk
turun sekarang."
"Sebentar lagi y juna, tuch di depan kita turun."
"Juna mo pake sepatu, mana sepatu juna seh, ayuk ayah kita turun, yuk
bunda, kakak ditinggal aja dech."
"loch.......................nanti kakak nangis kalo ditinggal, masak
kakak sendirian..."
"biarin aja!!!! abis kakak g mo bangun."
"kakak dah banguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnn!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Juna nakal!!!!!" teriak kakak nindy sambil mencubit Juna.
"auw.........sakit.....bundaaaaaaaaaaaaaaaa, kakaka\ nyubit
juna!!!!!!!!!!!!!!!!!!" tangan juna terulur siap mencubit kakaknya.
Juna, kakak, ayuk turun, g boleh cubit-cubit, nanti bisnya g berhenti seru ayah.

Tiba-tiba Juna teriak,"kiriiiiiiiiiiii pak sopir.................Juna
mo turun................."
Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttttttttttttttt suara rem
bis berbunyi mengagetkan, pak sopir pun geleng-geleng kepala dan bis
berhenti.
Ayah dan bunda hanya bisa meminta maaf ke pak sopir dan semua
penumpang, untungnya pak sopir ga marah......alhamdulillah....

Juna................Juna...............................sekarang dah
sampai Bandung........

0 comments on "Perjalanan dengan bis ke Bandung"

Post a Comment

 

My Kidz Magazine Copyright 2009 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal